CONTOH TEKS DRAMA LUCU DAN
SINGKAT
Drama yaitu karya sastra yang menceritakan kehidupan manusia melalui akting dan dialog yang akan diperankan. Saya akan membagi satu teks drama dengan judul Cerita Pulang Sekolah. Drama Cerita Pulang Sekolah hanya membutuhkan 5 orang untuk memerankan tokohnya. Drama ini sangat lah singkat dan bersifat humoris. Bisa dibilang drama singkat dan lucu.
Drama yaitu karya sastra yang menceritakan kehidupan manusia melalui akting dan dialog yang akan diperankan. Saya akan membagi satu teks drama dengan judul Cerita Pulang Sekolah. Drama Cerita Pulang Sekolah hanya membutuhkan 5 orang untuk memerankan tokohnya. Drama ini sangat lah singkat dan bersifat humoris. Bisa dibilang drama singkat dan lucu.
Sinopsis Drama Cerita Pulang Sekolah
Pada suatu hari saat pulang sekolah, Igo dan Ryan pulang sekolah bersama - sama. Cuaca panas meyebabkan mereka lapar dan haus, sehingga Igo mengajak Ryan untuk mampir ke sebuah kafe pedas. Makanan yang mereka pesan datang terlambat dan membuat igo kesal. akhirnya mereka berdua hanya membayar tagihan dan langsung meninggalkan kafe tersebut. Di tengah perjalanan pulang, mereka dihadang oleh dua preman. Kedua preman tersebut meminta uang pada Igo dan Ryan, tetapi mereka tidak mempuyai uang lagi. Dengan jalan negosiasi akhirnya Igo dan Ryan dapat terbebas dari kedua preman tersebut, dan dapat pulang ke rumah dengan selamat.
Tokoh - tokoh yang diperankan adalah :
Andika
: Preman 1
Arief
: Preman 2
Vikko
: Pelayan Kafe
Igo
: Murid sekolah
Ryan
: Murid sekolah
Drama Cerita Pulang Sekolah
Setelah
bel pulang sekolah berbunyi, Ryan dan Igo pulang bersama, karena cuaca terik
mereka merasa lapar dan haus, dan igo pun mengajak Ryan untuk pergi makan ke
kafe level pedas.
Igo
: "Yan, daritadi aku
ngerasa lapar belum makan, di depan ada kafe baru buka kemarin, mampir kesana
yuk!"
Ryan
: "Iya, aku dari ngerasain lapar
juga, yaudah yu mampir."
Igo dan
Ryan pun masuk ke level pedas tersebut, setelah masuk mereka memesan makanan
kepada pelayan kafe.
Pelayan
: "Mau pesan apa mas?"
Igo
: "Saya mau pesan mie
goreng level 1 saja mas."
Ryan
: "Wah bayi kamu Go, masak
pesanya cuman level 1? saya pesan mie goreng level 10 mas cabainya banyakin ya
mas."
Igo
: "Yaudah aku ganti menu,
mie goreng level 10 cabainya banyakin, tapi jangan terlalu banyak. Kalo bisa
gak pakai cabai."
Pelayan
: "Iya mas, minumnya apa?
Ryan
& Igo : "Ini...!" (Mengeluarkan aqua yang mereka bawa)
Pelayan
: "Dasar duo pelit."
Ryan
: "Udah mas itu aja, gak pakai
lama ya mas."
Pesanan
yang dipesan oleh Igo dan Ryan tak kunjung datang, 30 menit kemudian
makanan mereka baru tiba.
Pelayan
: "Ini mas makanannya, silakan di nikmati dan
ini tagihanya."
Igo
: "Kok lama banget sih
mas, masaknya di Arab ya?"
Pelayan
: "Maaf mas kokinya tadi masak sambil move
on."
Ryan
: "Ada - ada saja mas."
Igo
: "Udah mas kita gak jadi
makan, ini kita bayar saja."
Igo
membayar tagihan dan kemudian mereka berdua pergi meninggalkan kafe. Disaat
perjalanan pulang, mereka berdua dicegat oleh 2 preman gagah, garang, dan
ganas.
Andika
: "Hei kalian berdua berhenti!"
Ryan
: "Siapa lu?"
Andika
: "Jadi kalian gak tau siapa kita?"
Ryan
: "Emang kalian siapa?"
Arief
: "Kita preman paling ganas di komplek
ini, dan kita sering di panggil..."
Arief
: "DUO SRIGALA" (Sambil
mengoyangkan dada mereka)
&
Andika
Igo
: "Kalian mau apa?"
Arief
: "Kita mau nyari batu akik! Ya
minta duit lah."
Igo
: "Gak ada uang tunai,
terima kartu kredit gak?"
Andika
: "Wahh, kalo kartu kredit kita gak punya alat
geseknya."
Ryan
: "Yaudah berarti belum di Ridhoi Allah
buat malak."
Andika
: "Alah jangan banyak alasan, kasih apa saja
yang kalian punya!"
Igo
: "Nih Snickers, lu resek
kalo lagi laper."
Andika
: "Makanan apa ini?" (Sambil memakannya)
Igo
: "Mendingan?"
Andika
: "Mendingan bro, makasih ya."
Ryan
: "Yaudah yuk Go kita pulang."
Akhirnya,
Igo dan Ryan bisa pulang sampai rumah dengan aman dan selamat santausa.
Berikut ini contoh naskah
drama anekdot untuk minimum 4 orang beserta tipsnya. Seperti yang kalian
tahu ciri Anekdot opsionalnya seharusnya terdiri dari kritikan, melibatkan
tokoh penting.
----------------------------------------------------
Berikut ini jumlah pemainnya
Contoh Drama Anekdot 4 orang.
Tiap orang ada yang bermain rangkap 2 atau 3, rekomendasi menurut saya.
1 orang merangkap 3 tokoh. Koruptor, Reporter, Caleg
Aktivis juga menjadi narator
Contoh Drama anekdot 5 orang
1 orang merangkap 2 tokoh
Contoh Drama Anekdot 6 Orang
Rekomendasi: Sobat bisa tambahkan 1 orang menjadi polisi.
---------------------------------------------------
Berikut ini beberapa tips ketika akan menampilkan drama anekdot.
1. Pastikan latar sudah tersedia sebelum drama. Jangan sampai saat drama kita membuat lagi latar. Bentuk desain latar drama ini terdiri dari dua tempat Warteg dan Tempat PKL jualan serta meja guru sebagai tempat berita.
2. Pastikan tiap tokoh memiliki ciri khas unik di drama ini memiliki tiap tokoh memiliki ciri khas ini usahakan lucu.
Caleg : Bahasa ala orang malaysia. Terinspirasi dari tokoh Papa Zola di Boboiboy. Dan ketika kampanye ekspresinya datar.
Pedagang: Pemarah
Aktivis : Emosi, bicaranya seperti bung tomo lagi khutbah :D
Koruptor : Sombongnya gak ketulungan.
3. Pastikan punya jeda kalimat, maksimalkanlah nada, kata, dan penjedaan terutama pada dialog lucu, seperti pelawak berbicara. Agar penonton dapat merespon mananya yang lucu. Misalnya langsung menyela omongan aktor lain.
4. Berimprovisasi ; Nilai plus dalam drama
5. Latihan seolah sedang drama sungguhan
----------------------------------------------------
Berikut ini jumlah pemainnya
Contoh Drama Anekdot 4 orang.
Tiap orang ada yang bermain rangkap 2 atau 3, rekomendasi menurut saya.
1 orang merangkap 3 tokoh. Koruptor, Reporter, Caleg
Aktivis juga menjadi narator
Contoh Drama anekdot 5 orang
1 orang merangkap 2 tokoh
Contoh Drama Anekdot 6 Orang
Rekomendasi: Sobat bisa tambahkan 1 orang menjadi polisi.
---------------------------------------------------
Berikut ini beberapa tips ketika akan menampilkan drama anekdot.
1. Pastikan latar sudah tersedia sebelum drama. Jangan sampai saat drama kita membuat lagi latar. Bentuk desain latar drama ini terdiri dari dua tempat Warteg dan Tempat PKL jualan serta meja guru sebagai tempat berita.
2. Pastikan tiap tokoh memiliki ciri khas unik di drama ini memiliki tiap tokoh memiliki ciri khas ini usahakan lucu.
Caleg : Bahasa ala orang malaysia. Terinspirasi dari tokoh Papa Zola di Boboiboy. Dan ketika kampanye ekspresinya datar.
Pedagang: Pemarah
Aktivis : Emosi, bicaranya seperti bung tomo lagi khutbah :D
Koruptor : Sombongnya gak ketulungan.
3. Pastikan punya jeda kalimat, maksimalkanlah nada, kata, dan penjedaan terutama pada dialog lucu, seperti pelawak berbicara. Agar penonton dapat merespon mananya yang lucu. Misalnya langsung menyela omongan aktor lain.
4. Berimprovisasi ; Nilai plus dalam drama
5. Latihan seolah sedang drama sungguhan
Lucunya di Negeri Ini
Suatu hari di suatu negara entah
berantah sedang mengadakan masa kampanye. Termasuk daerah kota
didalamnya, yaitu kota entah apalah namanya pula sedang mengadakan pesta
demokrasi.
Caleg : Ayo semua, saudara-saudaraku ayo kumpul
Caleg : Dukung saya, Papa Zola nomor urut satu setengah! Agar menjadi anggota DPR, insyaallah saya akan mensejahterahkan tempat ini
Pedagang : Yakin pak!!
Caleg : iya, kalau bisa saya akan menjadikan tempat ini pusat jual beli dan wisata. Tapi ingat jangan pilih Adu du.
Pedagang : Kenapa pak?
Caleg : Karena dia musuh Boboiboy!!
Pedagang : Oke pak kita dukung Bapak! (meninggalkan si caleg) Datar banget ekspresinya
Hari – sampai hari telah berlalu berganti minggu dan sampailah pada pemilu. Akhirnya si caleg tadi berhasil maju menjadi anggota legislatif. Wargapun semua pada gembira karena tidak lama lagi tempatnya akan menjadi lebih sejahtera, namun bagaikan peribahasa.
Bukannya malah untung malah buntung. Bukannya malah sejahtera malah sengsara. Itulah yang mereka rasakan sekarang.
------------------------------------------------------------------------
Disini bagi yang punya anggota lebih dari 4 orang bisa menambahkan percakapan polisi dengan pedagang. Istilahnya Polisi lagi operasi razia PKL
Berikut naskahnya
Polisi : Daganganmu saya sita!!
Pedagang : Loh kenapa, Pak!
Polisi : Pedagang “kaki” lima dilarang dagang disini!
Pedagang : Pak, siap-siap tercengang ya..
Polisi : Apanya?
Pedagang : Kaki saya cuman dua!
Polisi : Masyaallah, saya tercengang! Tapi pedagang seperti Anda mengganggu lalu lintas di kota besar
Pedagang : Tapi saya dagangannya di Jakarta, kayaknya kota Surabaya, Jogja, Medan dan Balikpapan gak terganggu deh
Polisi : Ini tong, gerobaknya. Ambil aja, jangan lupa tes kejiwaan ya.
----------------------------------------------------------------------
Setelah itu pedagang pergi ke latar dua yaitu warteg.
Pedagang : Kutu kupret, pret, pret!
Jarjit : Ada apa?
Pedagang : Itu, janjinya mau mensejahterahkan. Malah gusur, salah gusurnya kayak gitu lagi. Wobrok, wobrok, wobrok
Jarjit : Ya namanya juga gusur. Kalau pelan-pelan ya jasa tukang pos. Memang gak ada surat peringatan?
Pedagang : Ya adalah
Jarjit : lah itu
Pedagang : Tapi kan ya namanya peringatan, kayak peringatan 17 Agustus. Kita pada kumpul ramai-ramai terus kita rayain deh.
Jarjit : Bodohnya dah kereng nih penduduk disini. Masa surat penggusuran dirayain kayak tujuh belasan
Aktivis : Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Jarjit : Kamu ini datang tiba-tiba, Jantung mau copot seketika. Gak bisa dikecilin suaranya.
Aktivis : Ya namanya aktivis ya emosi
Pedagang : Ya tapi jangan berisik juga
Aktivis : Ya meskipun berisikkan yang penting berisi
Pedagang : Isi apanya...
Jarjit : Ya isinya berisik itu tadi
Aktivis : Bener katanya bung pedagang, walaupun tempat kita kumuh, kotor, sehingga harus digusur tetapi kita sebagai rakyat bawah tidak terima dengan apa yang telah dilakukan orang atas. Kita malah ditindas.
Coba deh, sebenarnya kita lebih berwibawa dari orang atas sana.
Jarjit : Loh kok bisa?
Aktivis : Bapak lebih milih mana, pakai bawahan tapi gak pakai atasan. Apa pakai atasan tapi gak pakai bawahan?
Reporter : Assalamualaikum
Serempak : ( Menyela) Walaikumsalam
Reporter : Warohmatullahhi Wabarokatuh. Belum selesai keles
Reporter : Jumpa lagi dengan saya, Jeremy Tetanus di Lipatan 6. Singkat, tajam, setajam golok!
Berita pertama membahas tentang cabe-cabean. Tanaman cabe keriting sekarang sudah semakin langka. Setelah dilakukan penyelidikan, Akhirnya ditemukan penyebabnya yaitu para cabe telah creambath sehingga menjadi cabai lurus.
Berita kedua, Banyak terjadi kecelakaan membuat polisi membuat peraturan baru. Dimulai dari menyalakan lampu besar pada sepeda motor, hingga menyalakan lampu senter bagi pengendara sepeda. Tetapi bukannya malah berkurang malah tingkat kecelakaan menjadi tinggi.
Akhirnya ditemukan penyebabnya. Ternyata adalah debu, sehingga pengendara kelilipan, mengantisipasi hal itu. Polisi menghimbau untuk tidak menyetel “lagu butiran debu”
Reporter : Berikutnya seorang narapidana Koruptor, Gayung Timbunan. Telah diketahui jalan-jalan di Bali. Hal ini dibuktikan ketika dia ketahuan terjepret kamera saat sedang menonton pertandingan voli.
Caleg : Ayo semua, saudara-saudaraku ayo kumpul
Caleg : Dukung saya, Papa Zola nomor urut satu setengah! Agar menjadi anggota DPR, insyaallah saya akan mensejahterahkan tempat ini
Pedagang : Yakin pak!!
Caleg : iya, kalau bisa saya akan menjadikan tempat ini pusat jual beli dan wisata. Tapi ingat jangan pilih Adu du.
Pedagang : Kenapa pak?
Caleg : Karena dia musuh Boboiboy!!
Pedagang : Oke pak kita dukung Bapak! (meninggalkan si caleg) Datar banget ekspresinya
Hari – sampai hari telah berlalu berganti minggu dan sampailah pada pemilu. Akhirnya si caleg tadi berhasil maju menjadi anggota legislatif. Wargapun semua pada gembira karena tidak lama lagi tempatnya akan menjadi lebih sejahtera, namun bagaikan peribahasa.
Bukannya malah untung malah buntung. Bukannya malah sejahtera malah sengsara. Itulah yang mereka rasakan sekarang.
------------------------------------------------------------------------
Disini bagi yang punya anggota lebih dari 4 orang bisa menambahkan percakapan polisi dengan pedagang. Istilahnya Polisi lagi operasi razia PKL
Berikut naskahnya
Polisi : Daganganmu saya sita!!
Pedagang : Loh kenapa, Pak!
Polisi : Pedagang “kaki” lima dilarang dagang disini!
Pedagang : Pak, siap-siap tercengang ya..
Polisi : Apanya?
Pedagang : Kaki saya cuman dua!
Polisi : Masyaallah, saya tercengang! Tapi pedagang seperti Anda mengganggu lalu lintas di kota besar
Pedagang : Tapi saya dagangannya di Jakarta, kayaknya kota Surabaya, Jogja, Medan dan Balikpapan gak terganggu deh
Polisi : Ini tong, gerobaknya. Ambil aja, jangan lupa tes kejiwaan ya.
----------------------------------------------------------------------
Setelah itu pedagang pergi ke latar dua yaitu warteg.
Pedagang : Kutu kupret, pret, pret!
Jarjit : Ada apa?
Pedagang : Itu, janjinya mau mensejahterahkan. Malah gusur, salah gusurnya kayak gitu lagi. Wobrok, wobrok, wobrok
Jarjit : Ya namanya juga gusur. Kalau pelan-pelan ya jasa tukang pos. Memang gak ada surat peringatan?
Pedagang : Ya adalah
Jarjit : lah itu
Pedagang : Tapi kan ya namanya peringatan, kayak peringatan 17 Agustus. Kita pada kumpul ramai-ramai terus kita rayain deh.
Jarjit : Bodohnya dah kereng nih penduduk disini. Masa surat penggusuran dirayain kayak tujuh belasan
Aktivis : Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Jarjit : Kamu ini datang tiba-tiba, Jantung mau copot seketika. Gak bisa dikecilin suaranya.
Aktivis : Ya namanya aktivis ya emosi
Pedagang : Ya tapi jangan berisik juga
Aktivis : Ya meskipun berisikkan yang penting berisi
Pedagang : Isi apanya...
Jarjit : Ya isinya berisik itu tadi
Aktivis : Bener katanya bung pedagang, walaupun tempat kita kumuh, kotor, sehingga harus digusur tetapi kita sebagai rakyat bawah tidak terima dengan apa yang telah dilakukan orang atas. Kita malah ditindas.
Coba deh, sebenarnya kita lebih berwibawa dari orang atas sana.
Jarjit : Loh kok bisa?
Aktivis : Bapak lebih milih mana, pakai bawahan tapi gak pakai atasan. Apa pakai atasan tapi gak pakai bawahan?
Reporter : Assalamualaikum
Serempak : ( Menyela) Walaikumsalam
Reporter : Warohmatullahhi Wabarokatuh. Belum selesai keles
Reporter : Jumpa lagi dengan saya, Jeremy Tetanus di Lipatan 6. Singkat, tajam, setajam golok!
Berita pertama membahas tentang cabe-cabean. Tanaman cabe keriting sekarang sudah semakin langka. Setelah dilakukan penyelidikan, Akhirnya ditemukan penyebabnya yaitu para cabe telah creambath sehingga menjadi cabai lurus.
Berita kedua, Banyak terjadi kecelakaan membuat polisi membuat peraturan baru. Dimulai dari menyalakan lampu besar pada sepeda motor, hingga menyalakan lampu senter bagi pengendara sepeda. Tetapi bukannya malah berkurang malah tingkat kecelakaan menjadi tinggi.
Akhirnya ditemukan penyebabnya. Ternyata adalah debu, sehingga pengendara kelilipan, mengantisipasi hal itu. Polisi menghimbau untuk tidak menyetel “lagu butiran debu”
Reporter : Berikutnya seorang narapidana Koruptor, Gayung Timbunan. Telah diketahui jalan-jalan di Bali. Hal ini dibuktikan ketika dia ketahuan terjepret kamera saat sedang menonton pertandingan voli.
Reporter : Sekian dari saya, tetap saksikan kami setelah jeda berikut ini.
(Di sini Reporter bisa ganti baju, menjadi koruptor)
Video Pendamping Drama Teks Anekdot ini salin alamat ini
https://youtu.be/5nnnF8lAwMg
Pedagang : Wah, gila tuh orang!
Aktivis : (teriak) Setuju!
(Disini Koruptor datang, duduk. Mengaduk minuman dengan uang. )
Aktivis : Wah, maestronya dateng bang
Pedagang : Ya tuh, bang, masuk tipi
Jarjit : Bang, emang enak jadi koruptor?
Koruptor : Enak lah.
Pedagang : Tapi kan kayak maling gitu
Koruptor : Loh, heh. Hehehehe, Gurarara, saya gak setuju, koruptor sama maling beda.
Aktivis : Apanya yang beda!
Koruptor : Kalau maling ketahuan, pasti dihajar. Tapi koruptor mah, malah masuk tipi
Koruptor : Kedua, koruptor gak pernah kemalingan
Aktivis : Loh? Kenapa?
Koruptor : Soalnya maling gak mau hartanya haram 2 kali. Entar direka ulang hukumannya. Coba aja abang pikirin, maling mencuri uang yang dicuri seorang pencuri dari seorang pencuri. Noh dia mencuri berapa kali tuh. Pantas hukumannya lebih berat dari koruptor. Kalau koruptor, yang penting dengan money hukuman bisa dibeli.
Aktivis : Iya juga ya pak.
Koruptor : Wah, pentolan jam saya udah jam 8. Udah dulu yang bang, ane mau ke Argentina
Aktivis : Oke deh, semoga sukses jadi koruptor.
Jarjit : Waduh negara kita ini pemerintahannya udah gila semua.
Aktivis : Setuju bang, uanglah yang di Tuhankan. Janji dipalsukan.
Setelah itu tiap anggota kelompok berjejer. Membaca kesimpulan ini.
Bla...bla...bla Bla...bla...bla Bla...bla...bla (susun sendiri gaN ;0
Kesimpulannya, negara Indonesia ini sudahlah sangat lucu. Sebagaimana sebuah puisi dari Ismail Marzuki yang berjudul ( Ane lupa judulnya, gan. Cari aja di Internet)
Pedagang : Wah, gila tuh orang!
Aktivis : (teriak) Setuju!
(Disini Koruptor datang, duduk. Mengaduk minuman dengan uang. )
Aktivis : Wah, maestronya dateng bang
Pedagang : Ya tuh, bang, masuk tipi
Jarjit : Bang, emang enak jadi koruptor?
Koruptor : Enak lah.
Pedagang : Tapi kan kayak maling gitu
Koruptor : Loh, heh. Hehehehe, Gurarara, saya gak setuju, koruptor sama maling beda.
Aktivis : Apanya yang beda!
Koruptor : Kalau maling ketahuan, pasti dihajar. Tapi koruptor mah, malah masuk tipi
Koruptor : Kedua, koruptor gak pernah kemalingan
Aktivis : Loh? Kenapa?
Koruptor : Soalnya maling gak mau hartanya haram 2 kali. Entar direka ulang hukumannya. Coba aja abang pikirin, maling mencuri uang yang dicuri seorang pencuri dari seorang pencuri. Noh dia mencuri berapa kali tuh. Pantas hukumannya lebih berat dari koruptor. Kalau koruptor, yang penting dengan money hukuman bisa dibeli.
Aktivis : Iya juga ya pak.
Koruptor : Wah, pentolan jam saya udah jam 8. Udah dulu yang bang, ane mau ke Argentina
Aktivis : Oke deh, semoga sukses jadi koruptor.
Jarjit : Waduh negara kita ini pemerintahannya udah gila semua.
Aktivis : Setuju bang, uanglah yang di Tuhankan. Janji dipalsukan.
Setelah itu tiap anggota kelompok berjejer. Membaca kesimpulan ini.
Bla...bla...bla Bla...bla...bla Bla...bla...bla (susun sendiri gaN ;0
Kesimpulannya, negara Indonesia ini sudahlah sangat lucu. Sebagaimana sebuah puisi dari Ismail Marzuki yang berjudul ( Ane lupa judulnya, gan. Cari aja di Internet)
Kita
hidup di sebuah zaman ketika uang dipuja-puja sebagai Tuhan
Dengan uang hubungan antar manusia diukur dan ditentukan
Ketika mobil, tanah, deposito, relasi dan kepangkatan
Ketika politik, ideologi, kekuasaan disembah sebagai Tuhan
Ketika dominasi materi menggantikan Tuhan
Sehingga di negeri ini tak jelas lagi batas antara halal dan haram
Seperti membedakan warna benang putih dan benang hitam
Di hutan kelam
Jam satu malam
Ketika 17 dari 33 Gubernur jadi tersangka
52 persen banyaknya
Ketika 147 dari 473 Bupati dan Walikota jadi tersangka
36 persen jumlahnya
Ketika 27 dari 50 anggota Komisi Anggaran DPR ditahan
62 persen jumlahnya
Ketika sogok menyogok dari barat ke timur menjadi satu
Pelaku bisnis menyuap ke kanan dan ke kiri
Mengantar komisi kesanadan ke mari
Eksekutif, legislatif, yudikatif dan bisnis banyak menjadi garong berdasi
Walau masih ada yang jujur, tapi jumlahnya sedikit sekali
Ketika hakim, jaksa, polisi dan pengacara sedikit yang bisa dipercaya
Ketika keputusan pengadilan blak-blakan diperjual-belikan
Begitu banyak hakim, ha-a-ka-i-em, bila dipanjangkan,
Hubungi – aku – kalau – ingin – menang *)
Begitu banyak jaksa, je-a-ka-es-a, bila dipanjangkan,
Jajaki – aku – kalau – sesuai – anggarannya
Begitu banyak polisi, pe-o-el-i-es-i, bila dipanjangkan,
Percayalah – obyekan – licin – ini – sukses – implementasinya
Inilah dia zaman, betapa susah kita berjumpa kejujuran.
Teman-temanku
Kita hidup di zaman ketika perilaku bangsa mulai berubah
Sedikit-sedikit tersinggung, teracung kepalan dan marah-marah
Lalu merusak, membakar dan menumpahkan darah
Menggoyang-goyang pagar besi hingga rebah
Berteriak dengan kata-kata sumpah serapah
Sungguh sirna citra bangsa yang ramah tamah.
Oke teman-teman apa yang pasti kita rasakan
sekarang merasa sangat malu di dalam hati
Dan tak sadar berdosa
Karena kita ikut mewariskan keruwetan dan kebrantakan ini
Mari Bersihkanlah yang kotor-kotor
Selamatkan anak-anak dan cucu-cucu kita kelak
Bekerjalah dengan gebrakan yang cepat dan tegas
Sebagai bangsa kita bekerja, bekerja, bekerja
Sebagai bangsa kita berdoa, berdoa, berdoa.
Dengan uang hubungan antar manusia diukur dan ditentukan
Ketika mobil, tanah, deposito, relasi dan kepangkatan
Ketika politik, ideologi, kekuasaan disembah sebagai Tuhan
Ketika dominasi materi menggantikan Tuhan
Sehingga di negeri ini tak jelas lagi batas antara halal dan haram
Seperti membedakan warna benang putih dan benang hitam
Di hutan kelam
Jam satu malam
Ketika 17 dari 33 Gubernur jadi tersangka
52 persen banyaknya
Ketika 147 dari 473 Bupati dan Walikota jadi tersangka
36 persen jumlahnya
Ketika 27 dari 50 anggota Komisi Anggaran DPR ditahan
62 persen jumlahnya
Ketika sogok menyogok dari barat ke timur menjadi satu
Pelaku bisnis menyuap ke kanan dan ke kiri
Mengantar komisi kesanadan ke mari
Eksekutif, legislatif, yudikatif dan bisnis banyak menjadi garong berdasi
Walau masih ada yang jujur, tapi jumlahnya sedikit sekali
Ketika hakim, jaksa, polisi dan pengacara sedikit yang bisa dipercaya
Ketika keputusan pengadilan blak-blakan diperjual-belikan
Begitu banyak hakim, ha-a-ka-i-em, bila dipanjangkan,
Hubungi – aku – kalau – ingin – menang *)
Begitu banyak jaksa, je-a-ka-es-a, bila dipanjangkan,
Jajaki – aku – kalau – sesuai – anggarannya
Begitu banyak polisi, pe-o-el-i-es-i, bila dipanjangkan,
Percayalah – obyekan – licin – ini – sukses – implementasinya
Inilah dia zaman, betapa susah kita berjumpa kejujuran.
Teman-temanku
Kita hidup di zaman ketika perilaku bangsa mulai berubah
Sedikit-sedikit tersinggung, teracung kepalan dan marah-marah
Lalu merusak, membakar dan menumpahkan darah
Menggoyang-goyang pagar besi hingga rebah
Berteriak dengan kata-kata sumpah serapah
Sungguh sirna citra bangsa yang ramah tamah.
Oke teman-teman apa yang pasti kita rasakan
sekarang merasa sangat malu di dalam hati
Dan tak sadar berdosa
Karena kita ikut mewariskan keruwetan dan kebrantakan ini
Mari Bersihkanlah yang kotor-kotor
Selamatkan anak-anak dan cucu-cucu kita kelak
Bekerjalah dengan gebrakan yang cepat dan tegas
Sebagai bangsa kita bekerja, bekerja, bekerja
Sebagai bangsa kita berdoa, berdoa, berdoa.
Sami sarah: Contoh naskah drama lucu singkat 5 menit hingga 10 menit yang mengkritik pemerintahan Indonesia.
Naskah
Drama Komedi Lucu 5 Orang Pemain - Drama adalah subuah pementasan dan Naskah adalah
teks drama. Jadi drama bukan drama bila belum atau tidak dipentaskan. Drama
biasanya dimainkan atau diperankan oleh pemain yang membawakan perannya
masing-masing seperti antagonis, protagonis, dan tirtagonis.
Drama biasanya diambil dari kejadian yang sangat munkin terjadi. Drama tidak bersifat fiksi seperti adanya kekuatan ajaib seperti memanggil naga, menyemburkan api, dan yang lain sebagainya. Jenis drama ada 3 yaitu drama tragedi, drama komedi, dan mellow drama.
Sebelum
ke naskah dramanya Saya akan memaparkan beberapa tokoh yang bergelut
terlibat dalam drama ini. Dintaranya sebagai berikut
Rio
: Cerdik, pandai mengeles seperti petinju, dan
pembohong level akut.
Renata :
Kepo, cerewet, komentator, dan puitis yang dipaksakan.
Asep
: Sangar, tegas, dan emosional
Ririn
: Pintar, rajin, disiplin, dan baik hati
Renal
: Semuanya di bawah standar
Jangan
berebutan tokoh ya....Baiklah setelah memaparkan nama dan karakter tokoh
sekarang langsung saja ke naskah dramnya. Cekidot
Ulangan
Di suatu
meja yang berada di suatu kelas. Di suatu kelas yang berada di sekolah. Di
seuatu sekolah yang entah ada atau tidaknya. Hiduplah 4 orang murid yang sedang
senang-senangnya, tapi semua itu berubah saat ulangan akan datang.
Renata :
“ Eh. Kalian udah ngapalin buat ulangan besok? “ ( Datang )
Rio
: “ Belum “
Renal : “ Innalillahi “
Renal : “ Innalillahi “
Renata :
“ What the hell, Oh my God. Kalau nilai ulangannya jelek, nanti dihukum “
Renal
: “ Paling hukumannya lari di lapangan “
Renata :
“ Bukan. Hukumannya pelajaran tambahan setiap pulang sekolah “
Renal
: “ Innalillahi “
Rio
: “ Aku cek dulu, siapa tahu guru “ ( Pergi )
Renal
: “ Ngapaling bab yang mana a- “
Rio
: “ Ada guru “ ( Dateng ) ( Semua melihat ke pintu )
Ririn
: “ Loh. Kok sepi? “ ( Datang )
Renal : “
Huuu. Katanya ada guru “ ( Nepuk bahu Rio )
Rio
: “ Iya ini guru. Guru masa depan “
Ririn
: “ Kamu bisa aja “
Renata :
“ Kamu udah ngapalin Rin? “
Ririn
: “ Udah dong. Ririn “
Rio
: “ Ellleh. Sombong amet “
Ririn
: “ Biarin “
Renata :
“ Udah-udah jangan berantem “
Renal
: “ Iya, daripada berantem mendingan gini, siapa yang nilainya paling gede, Dia
yang menang, dan yang menang bisa nyuruh 1 kali kepada yag kalah “
Ririn +
Rio : “ Setuju! “
( Asep
datang dari belakang ) Asep : “ Bapa juga setuju! “
Ririn dan
Rio semakin mempersiapkan ulangannya matang-matang. Ririn melakukan gerakan 3B
yaitu Belajar, Ber’doa, dan Berusaha yang sudah biasa dilakukan. Sedangkan Rio
merangkum semua bab dan menulisnya di kertas kecil untuk nanti dihapal saat
ulangan dengan kata lain nyontek. Akhirnya saat ulanganpun tiba.
Asep
: “ Baiklah anak-anak, buka lembar soalnya se-se-sekarang “
Ririn
: “ Bismillah “ ( Membuka dan mengisi soal)
Rio
: “ Inimah enteng “ ( Membuka soal ) ( Saat Asep
berbalik menempelkan kertas di punggung Asep untuk menyontek )
Rio
: “ Kalo ginikan ga akan ketahuan “ ( Ngisi )
Asep
: “ Bapa keluar dulu, jangan nyontek, jangan kerja sama, dan jangan ribut “ (
Keluar )
Rio
: “ Rencana B “ ( Nyilang kaki dan di alas sepatunya ada contekan )
Rio
: “ Ah. Bukan yang ini “ ( Buka baju penghabus di dalamnya ada contekan “
Rio
: “ Ah yang ini “ ( Nulis ) ( Ngeluarin contekan dari dasi )
Rio
: “ Ah yang ini juga “ ( Nulis )
Rio
: “ Selesai “ ( Liat Ririn dan yang lainnya masih belum selesai )
Akhirnya
ulangan selesai dan beberapa hari kemudian Asep membagikan hasil ulangan.
Asep
: “ Ini “ ( Membagikan )
Ririn
: “ Ye. Nilaiku 85 “
Renal
: “ Hahaha. Aku ding 65, naik 5 dari ulangan yang lalu “
Rio
: “ Lah. Pak, kok nilai Saya 50? “
Asep
: “ Itu karena soal nomor 11-20 di balik kertas ga kamu isi “
Rio
: “ Aduh. Kok bapa ga kasih tahu Saya? “
Asep
: “ Kamu itu seharusnya bisa tahu dengan sendirinya, jangan ceroboh “
Renata :
“ Siap-siap terima perintah Ririn aja “
Rio
: “ Iya deh iya “
Ririn
: “ Dengan ini Saya nyatakan Kamu tidak boleh nyontek lagi “
Asep
: “ Jadi Kamu nyontek?. Nilai Kamu bapa kurangi 6, jadi nilai Kamu -1 “ ( Mukul
kepala Rio )
Akhirnya
Rio tidak menggunakan cara yang yang kotor lagi. Dia menjadi lebih giat belajar
dan lebih berhati-hati dalam mengisi soal
TAMAT
LIHAT
NASKAH DRAMA YANG LAINNYA DI -> Naskah
Drama
Naskah
Drama Komedi Lucu 5 Orang Pemain - Drama adalah subuah pementasan dan Naskah adalah
teks drama. Jadi drama bukan drama bila belum atau tidak dipentaskan. Drama
biasanya dimainkan atau diperankan oleh pemain yang membawakan perannya
masing-masing seperti antagonis, protagonis, dan tirtagonis.
Drama biasanya diambil dari kejadian yang sangat munkin terjadi. Drama tidak bersifat fiksi seperti adanya kekuatan ajaib seperti memanggil naga, menyemburkan api, dan yang lain sebagainya. Jenis drama ada 3 yaitu drama tragedi, drama komedi, dan mellow drama.
Sebelum
ke naskah dramanya Saya akan memaparkan beberapa tokoh yang bergelut
terlibat dalam drama ini. Dintaranya sebagai berikut
Rio
: Cerdik, pandai mengeles seperti petinju, dan
pembohong level akut.
Renata :
Kepo, cerewet, komentator, dan puitis yang dipaksakan.
Asep
: Sangar, tegas, dan emosional
Ririn
: Pintar, rajin, disiplin, dan baik hati
Renal
: Semuanya di bawah standar
Jangan
berebutan tokoh ya....Baiklah setelah memaparkan nama dan karakter tokoh
sekarang langsung saja ke naskah dramnya. Cekidot
Ulangan
Di suatu
meja yang berada di suatu kelas. Di suatu kelas yang berada di sekolah. Di
seuatu sekolah yang entah ada atau tidaknya. Hiduplah 4 orang murid yang sedang
senang-senangnya, tapi semua itu berubah saat ulangan akan datang.
Renata :
“ Eh. Kalian udah ngapalin buat ulangan besok? “ ( Datang )
Rio
: “ Belum “
Renal : “ Innalillahi “
Renal : “ Innalillahi “
Renata :
“ What the hell, Oh my God. Kalau nilai ulangannya jelek, nanti dihukum “
Renal
: “ Paling hukumannya lari di lapangan “
Renata :
“ Bukan. Hukumannya pelajaran tambahan setiap pulang sekolah “
Renal
: “ Innalillahi “
Rio
: “ Aku cek dulu, siapa tahu guru “ ( Pergi )
Renal
: “ Ngapaling bab yang mana a- “
Rio
: “ Ada guru “ ( Dateng ) ( Semua melihat ke pintu )
Ririn
: “ Loh. Kok sepi? “ ( Datang )
Renal : “
Huuu. Katanya ada guru “ ( Nepuk bahu Rio )
Rio
: “ Iya ini guru. Guru masa depan “
Ririn
: “ Kamu bisa aja “
Renata :
“ Kamu udah ngapalin Rin? “
Ririn
: “ Udah dong. Ririn “
Rio
: “ Ellleh. Sombong amet “
Ririn
: “ Biarin “
Renata :
“ Udah-udah jangan berantem “
Renal
: “ Iya, daripada berantem mendingan gini, siapa yang nilainya paling gede, Dia
yang menang, dan yang menang bisa nyuruh 1 kali kepada yag kalah “
Ririn +
Rio : “ Setuju! “
( Asep
datang dari belakang ) Asep : “ Bapa juga setuju! “
Ririn dan
Rio semakin mempersiapkan ulangannya matang-matang. Ririn melakukan gerakan 3B
yaitu Belajar, Ber’doa, dan Berusaha yang sudah biasa dilakukan. Sedangkan Rio
merangkum semua bab dan menulisnya di kertas kecil untuk nanti dihapal saat
ulangan dengan kata lain nyontek. Akhirnya saat ulanganpun tiba.
Asep
: “ Baiklah anak-anak, buka lembar soalnya se-se-sekarang “
Ririn
: “ Bismillah “ ( Membuka dan mengisi soal)
Rio
: “ Inimah enteng “ ( Membuka soal ) ( Saat Asep
berbalik menempelkan kertas di punggung Asep untuk menyontek )
Rio
: “ Kalo ginikan ga akan ketahuan “ ( Ngisi )
Asep
: “ Bapa keluar dulu, jangan nyontek, jangan kerja sama, dan jangan ribut “ (
Keluar )
Rio
: “ Rencana B “ ( Nyilang kaki dan di alas sepatunya ada contekan )
Rio
: “ Ah. Bukan yang ini “ ( Buka baju penghabus di dalamnya ada contekan “
Rio
: “ Ah yang ini “ ( Nulis ) ( Ngeluarin contekan dari dasi )
Rio
: “ Ah yang ini juga “ ( Nulis )
Rio
: “ Selesai “ ( Liat Ririn dan yang lainnya masih belum selesai )
Akhirnya
ulangan selesai dan beberapa hari kemudian Asep membagikan hasil ulangan.
Asep
: “ Ini “ ( Membagikan )
Ririn
: “ Ye. Nilaiku 85 “
Renal
: “ Hahaha. Aku ding 65, naik 5 dari ulangan yang lalu “
Rio
: “ Lah. Pak, kok nilai Saya 50? “
Asep
: “ Itu karena soal nomor 11-20 di balik kertas ga kamu isi “
Rio
: “ Aduh. Kok bapa ga kasih tahu Saya? “
Asep
: “ Kamu itu seharusnya bisa tahu dengan sendirinya, jangan ceroboh “
Renata :
“ Siap-siap terima perintah Ririn aja “
Rio
: “ Iya deh iya “
Ririn
: “ Dengan ini Saya nyatakan Kamu tidak boleh nyontek lagi “
Asep
: “ Jadi Kamu nyontek?. Nilai Kamu bapa kurangi 6, jadi nilai Kamu -1 “ ( Mukul
kepala Rio )
Akhirnya
Rio tidak menggunakan cara yang yang kotor lagi. Dia menjadi lebih giat belajar
dan lebih berhati-hati dalam mengisi soal
TAMAT
LIHAT
NASKAH DRAMA YANG LAINNYA DI -> Naskah
Drama
Naskah Drama Komedi 5 Orang /
Pemain - Drama adalah
sebuah pementasan yang dibawakan oleh beberapa pemain, dan Naskah Drama adalah
teks dari isi drama. Biasanya drama bertujuan untuk menghibur, tapi belakangan
ini drama bertujuan untuk nilai dan ketuntasan. Drama ada 3 jenis atau macam,
yaitu drama komedi yang dari awal sampai akhir penuh dengan kejadian lucu, lalu
ada drama tragedi yang dari awal sampai akhir penuh dengan kisah mengharukan,
dan mellow drama yang merupakan persilangan dari drama komedi dan tragedi.
Dalam artikel kali ini saya akan membagikan naskah drama komedi yang dijamin
bermanfaat bagi nusa dan bangsa.... Baiklah saya rasa cukup basa-basinya, kita
langsung saja ke Naskah Dramanya.
Lomba Sampah
Disuatu negara yang dikenal dengan sebutan negara sampah yang masih diragukan kebersihannya,
terdapat banyak sampah, dari sampah organik, nonorganik, dan sampah masyarakat
yang mengakibatkan turunya beberapa aspek negara tersebut. Pada suatu ketika,
diadakan sebuah kontes sampah terbesar sepanjang masasih. Bagaimana situasi di
tempat kejadian? Kita langsung saja ke TKP!
Pembawa acara :”Pemirsa, pe-pe-mi-mir-sa-sa. Bertemu lagi dengan saya,
Joolian Frensisko, yang sering disebut Joko, dalam acara sampah terbebas
sepanjang masa’sih. Baiklah, untuk mempersingkat waktu, kita langsung saja
perkenalkan 2 dewan juri kita, mba Susan To, dan pak Andri Ani. Baiklah,
sekarang kita langsung ke peserta yang pertama. Kita sambit, ini dia peserta
yang pertama,”
Peserta 1 :”...,”
(melambaikan tangan ke penonton)
Susan To :”Kalau
boleh tahu-“
Peserta1
:”Ga boleh tahu sih mba,”
Andri
Ani :”Mas ini akan membawakan
sampah macam apa, atau mas ini sampah macam apa?”
Peserta 1 :”Saya
ini sampah kelas atas. Saya sudah melakukan banyak tindakan kriminal yang
membanggakan, seperti merampok, mencuri, dan yang paling membanggakan adalah
membuang ini,” (menunjukkan plastik)
Susan To :”Itu
cuman plastik lho mas,”
Peserta 1 :”Mba
jangan salah, ini plastik bila dibuang kesungai dalam jumlah yang besar bisa
mencemari sungai, terus menyebabkan penyakit yang bisa membuat perekonomian
negara mundur, dan setelah prekonomian turun, dan banyak penyakit akhirnya
masyarakat akan melakukan demonstrasi dan terjadi kericuhan mba. Dengan
membuang sampah ke sungai saya sudah menyumbangkan tenaga untuk membunuh banyak
orang, mba,”
Andri Ani :”Yaelah, mas
lebay amat, mana mungkin plastik bisa ngebunuh,”
Peserta 1 :”Ini
serius pak, menurut pelenilitian, plastik bisa membunuh bila ditelan,”
Andri Ani :”Next next
next,”
Pembawa acara:”Maaf mas, mungkin mas kurang beruntung, mungkin lain kali
bisa coba lagi,”
Peserta 1
:”Baiklah kalau begitu,” (pergi)
Pembawa acara :”Baiklah, sekarang kita ke peserta ke-7. Langsung saja
kita sambut, ini dia peserta selanjutnya,”
Peserta 2 :”...”
(bergaya dengan gaya orang sombong)
Susan To :”Bapak
ini bawa sampah macam apa? Atau bapak ini sampah macam apa?”
Peserta 2
:”Hahahahahaha (geleng-geleng kepala) ininih, mba ini pasti jarang nonton tv.
Siapa dulu dong yang ngajarin gayus, osama bin london, ISIS,”
Andri Ani :”Bapak yang
ngajarin?”
Peserta 2
:”Gurunya,”
Susan To :”Yaelah.
Apa kelebihan bapak?”
Peserta 2 :”Saya
ini ketua penjahat sedunia,”
Susan To :”Wih
keren juga’tuh,”
Andri Ani :”Wih
hebat-hebat,”
Pembawa Acara:”Kalau ga salah, berarti bener, bapak ini seorang penipu
ya pak,”
Peserta 2 :”Lho,
kok bapak bisa tahu?”
Pembawa Acara:”Kan ketua penjahat sedunia itu saya,”
Peserta 2 :”Aduh,
maaf pak, maaf,”
Pembawa Acara:”Kamu saya diskualifikasi, tapi karena kamu berhasil
menipu dewan juri, kamu menjadi juara dalam lomba sampah terbesar sepanjang
masasih!”
Peserta 2
:”Makasih pa, makasih,”
Semua
:”...” (Tepuk tangan)
Peserta 1 :”Stop!”
(Berhenti mendadak)
Peserta 1 :”Sebenarnya
saya ini petugas!”
Semua
:”Apaaa?!!!” (wajah lebay)
Pembawa Acara :”Kalau begitu bapak juaranya!” (Ngasih piala)
Peserta 2 :”Lho,
kok dia yang menang?”
Pembawa Acara :”Ya iyalah, dia’kan petugas yang waktu itu saya suap, dia
itu sudah menipu jutaaan masyarakat, mencuri miliyaran uang masyarakat,
menyogok dan menerima sogokan, dan secara tidak langsung membunuh jutaan
masyarakat,”
Peserta 2 :”Yaelah
bapak jangan gitu dong pak,” (ngasih uang)
Pembawa Acara:”Kamu nyuap saya?! Kamu pikir saya ini pembawa acara macam
apa, kamu saya diskualifikasi, tapi karena kam berani menyogok terang-terangan,
kamu jadi juaranya!,”
Peserta 1 :”Jangan
gitu dong pa,” (ngasih uang)
Pembawa acara :”Siap,”
Peserta 2 :”Ini
pak buat jajan,” (ngasih uang)
Peserta 1 :”Lo
curang lo!”
Peserta 2 :”Lo
yang curang!”
Andri Ani :”Sudah-sudah.
Tidak ada yang menang! Karena sebenarnya acara ini hanya kedok supaya kami bisa
menangkap kalian sampah!” (nodong sama mba Susan To)
Pembawa Acara + Peserta 1 + 2 :”Apaaa?!”
Begitulah lomba berakhir. Akhirnya sampah-sampah masyarakat dapat diringkus
pegutas yang masih bersih hatinya. Yah, meskipun petugas yang bersih itu 100
berbanding 1, maksudnya 1 berbanding 100, tapi tetap saja petugas yang bersih
masih ada. Karena jumlahnya sedikit, maka dari itulah kita harus membantu
petugas dengan melaporkan tindak kriminal dari yang terkecil sampah yang
terbesar, dan dengan tidak melakukan tindakan kriminal. Merdeka!
- Selesai -
Bagaimana Naskah Dramanya? Mau kasih pendapat
atau saran atau ucapan terimakasih? Silahkan kirim di kolom komentar.
Jika kamu
merasa kurang puas dengan naskah drama yang tadi, kamu bisa dilah Naskah Drama
yang menarik lainnya di -> KUMPULAN
NASKAH DRAMA
Baiklah,
saya rasa dicukupkan sekian artikel saya mengenai Naskah Drama Komedi 5
Orang / Pemain Dijamin Lucu. Maaf jika ada salah ketik dan lain-lainnya.
Contoh Naskah Drama Lucu Untuk 5 Orang
Contoh naskah drama lucu untuk
5 orang merupakan jenis naskah drama yang akan dilakukan oleh 5 orang pemeran
yang memiliki karakteristik gokil dan lucu sehingga membangun alur cerita yang
membuat lucu. Contoh naskah drama lucu untuk 5 orang menggunakan alur yang
ringan namun amanah yang diberikan sangat besar.
Contoh naskah drama lucu untuk 5 orang ini menceritakan tentang lima orang cowok yang melaksanakan KKN di suatu desa, suasana yang seru karena lima orang cowok tersebut sangat menghibur para warga khususya bagi anak-anak.
Judul: KKN yang indah
Tema: komedi dan inspiratif
Jumalh: 5 orang
Tempat: Di kampung
Penokohan:
Contoh naskah drama lucu untuk 5 orang ini menceritakan tentang lima orang cowok yang melaksanakan KKN di suatu desa, suasana yang seru karena lima orang cowok tersebut sangat menghibur para warga khususya bagi anak-anak.
Judul: KKN yang indah
Tema: komedi dan inspiratif
Jumalh: 5 orang
Tempat: Di kampung
Penokohan:
- Rian (pendiem tapi lucu)
- Mif (cerewet)
- Sobur (gokil)
- Mail (gaul dan gokil)
- Agus (santai)
Naskah Drama
Sudah saatnya bagi mahasiswa yang menginjak semester 6 untuk melaksanakn kuliah kerja nyata atau yang biasa disebut dengan KKN. Disebarkan di berbagai macam tempat untuk melaksanakan kerja nyata kepada masyarakat sekitar dengan konsep dan sistem yang telah diatur oleh kampus. Hal ini membuat bahagia kepada 5 cowok yang selalu kompak walaupun beda fakultas namun satu kampus ini terkenal sebagai gank gokil di kampus, Jika sudah ada 5 cowok ini maka semua akan tertawa.
Sobur: Kalau kita tidak satu tempat KKN kita demo saja Pak Wahid!
Mail: Ya tidak adil kalau kayak begitu. Padahal Pak Wahid siapa yang memperjuangkan jadi pembimbing KKN.
Agus: Bukan kamu kali El, tapi Bu Warni.
Mail: Apa hubungannya sama Bu Warni?
Agus: Kan istrinya.
Sobur dan Agus tiba-tiba tertawa serentak.
Agus: Eh, jangan lupakan kedua teman kita tuh lagi jalan ke sini.
Sobur: Owh ya berkat Rian kita bisa jadi kompak.
Agus: Berkat Rian?
Sobur: Iya. Rian kan pendiam orangnya.
Mail: Hahaha ... kamu ini Bur, bikin perut mules.
Mif: Bagaimana kita gabungkan?
Mail: Siapa yang berani memisahkan kita? Ya kan Yan?
Rian: Ada apa Lo?
Sobur: Haduh!
Tiba-tiba ke empat sahabat itu mengacak-ngacak rambut Rian. Suasana di tempat papan pengumuman sangat ramai karena ada 5 cowok ini. Tidak kaget mahasiswa lain melihatnya.
***
Pembukaan sekaligus pemberangkatan para peserta KKN telah dilakukan. 5 cowok telah siap-siap di gerbang pintu kampus. Sedangkan mahasiswa lain kebingungan untuk persiapan KKN.
Agus: Buat apa mereka bingung? Padahal KKN ya gitu-gitu saja.
Sobur: Ya kesannya saja biar ramai.
Rian: Itu tergantung sikap dan sifat masing-masing.
Mail: Tumben bisa bicara!
Hahahah ...
5 cowok ini gabuag diantara 12 yang lain untuk ditempatkan di salah satu kampung yang jauh dari akses jalur umum. Hal ini tidak membuat mereka takut karena masih banyak alat transportasi yang bisa digunakan. Kedatanganya disambut meriah oleh para warga kampung. 5 cowok ini juga memberikan sambutan yang baik untuk warga kampung yaitu bersalaman satu per satu. Hal ini membuat kelucuan sendiri bagi mereka. Tiba-tiba Agus diperintah dosen untuk melakukan sambutan.
Agus: Terima kasih Bapak Ibu sudah berkumpul di arena dan lahan yang akan kita gunakan untuk kegiatan bersama warga sekitar. Saya mewakili kampus menyampaikan terima kasih kembali dan terima kasih kembali lagi.
Tiba-tiba warga tertawa atas kelucuan yabg disampaikan oleh Agus.
Agus: Hehe... maaf-maaf. Ya itu saja dan selanjutnya saya serahkan kepada sahabat kita Rian.
5 cowok menyembunyikan tertawa ketika Rian disebut. Dosen pembimbing memarahin Aaus atas kelucuannya. Kegiatan KKN telah dimulai. Pagi ini kegiatan senam lalu membersihkan kampung bersama-sama.
Rian: Aku tidak bisa senam.
Agus: Dicoba dulu Yan. Ini KKN bukan di kampus.
Sobur: Kita joged bang jali saja tapi harus kompak berlima.
Mif: Boleh-boleh tapi bagaimana memulainya?
Agus: Gitu saja kok repot.
Tiba-tiba kelima cowok joget bang jali bersama-sama, mahasiswa yang lain tertawa dan para warga kampung juga ikut tertawa melihat kelucuan mereka berlima. Saat ini waktunya untuk membersihkan kampung.
Mail: Capek juga ya joget sama saja seperti olahraga.
Sobur: Setidaknya kita sudah menghibur sesuai dengan tujuan kita ke sini selain KKN juga sebagai hiburan.
Rian: Aku ada ide agar bersih-bersih ini asyik.
Sobur: Tumben kamu Yan.
Rian: Bagaimana kita nyalakan musik lalu membersihkan sampah dengan joged.
Mail: Boleh juga tuh.
Tanpa berfikir panjang Mif mengambil tape recorder di balai desa untuk dinyalakan di area pembersihan sampah. Lima cowok tersebut semangat untuk membersihkan sampah sambil berjoged ria. Ini juga ditiru oleh para warga dan mahasiswa KKN lain.
Selama satu bulan kegiatan KKN sangat indah dan mengasyikan bagi kelima cowok gokil karena setiap kegiatan, mereka selalu tampil lucu dan berbeda dengan yang lain. Sehingga ketika penutupan banyak kalangan anak-anak tidak rela untuk melepas kelima cowok tersebut. Begitu pun para warga. Karena di kampung ini sangat sepi jika tidak ada KKN hanya ada kesibukkan masing-masing warga tanpa peduli satu sama lain.
Baca juga contoh teks drama ini:
Agus: Dicoba dulu Yan. Ini KKN bukan di kampus.
Sobur: Kita joged bang jali saja tapi harus kompak berlima.
Mif: Boleh-boleh tapi bagaimana memulainya?
Agus: Gitu saja kok repot.
Tiba-tiba kelima cowok joget bang jali bersama-sama, mahasiswa yang lain tertawa dan para warga kampung juga ikut tertawa melihat kelucuan mereka berlima. Saat ini waktunya untuk membersihkan kampung.
Mail: Capek juga ya joget sama saja seperti olahraga.
Sobur: Setidaknya kita sudah menghibur sesuai dengan tujuan kita ke sini selain KKN juga sebagai hiburan.
Rian: Aku ada ide agar bersih-bersih ini asyik.
Sobur: Tumben kamu Yan.
Rian: Bagaimana kita nyalakan musik lalu membersihkan sampah dengan joged.
Mail: Boleh juga tuh.
Tanpa berfikir panjang Mif mengambil tape recorder di balai desa untuk dinyalakan di area pembersihan sampah. Lima cowok tersebut semangat untuk membersihkan sampah sambil berjoged ria. Ini juga ditiru oleh para warga dan mahasiswa KKN lain.
Selama satu bulan kegiatan KKN sangat indah dan mengasyikan bagi kelima cowok gokil karena setiap kegiatan, mereka selalu tampil lucu dan berbeda dengan yang lain. Sehingga ketika penutupan banyak kalangan anak-anak tidak rela untuk melepas kelima cowok tersebut. Begitu pun para warga. Karena di kampung ini sangat sepi jika tidak ada KKN hanya ada kesibukkan masing-masing warga tanpa peduli satu sama lain.
Baca juga contoh teks drama ini:
Read more: http://www.contohdramasingkat.com/2015/05/contoh-naskah-drama-lucu-untuk-5-orang.html#ixzz46tEL7ZgY
banyak yg garing
BalasHapusNamanya aja anekdot ya gitu. Kalo mau yang lucu muka mas lucu
BalasHapusLucky Club Casino Site ᐈ Review and Rating
BalasHapusLucky Club Casino is a safe and reliable place for casino players to enjoy gaming luckyclub fun. We recommend visiting Lucky Club Casino. They have a lot of great games for